Selasa, 06 November 2012

EVALUASI PENDIDIKAN



EVALUASI

1.      Pengertian Evaluasi

Definisi evaluasi yang pertama dikembangkan oleh Relph Tyler (1950) yang mengatakan  bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaiman tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaiman yang belum dan apa sebabnya. Definisi evaluasi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli, yakni Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan devinisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Dalam pembelajaran yang terjadi di kelas guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasil belajar, sehingga guru bertugas untuk mengevaluasi apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa dengan bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Menurut pengertian lama, pencapain tujuan pembelajaran yang berupa  prestasi belajar , merupakan hasil dari kegiatan belajar-mengajar semata, kualitas belajar mengajar adalah satu-satunya faktor penentu  bagi hasilnya. Tetapi pendapat itu kini sudah tidak berlaku lagi. Pembelajaran bukanlah satu-satunya  faktor yang menentuksn prestasi belajar, karena prestasi merupakan hasil kerja yang keadaannya sangat kompleks,
Apabial sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolahsesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dengan istilah yang menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini disebut transformasi.
Input
Adalah bahan mentah yang dimasukkan yang dimasukkan kedalam transformasi. Siswa merupakn bahan mentah.
Output
Keluaran yang dihasilkan transformasi
Transformasi
Mesin yang bertugas mengubah bahan mentah mengubah bahan jadi. Sekolah yang dimaksud
Umpan balik
Segala informasi yang menyangkut output  maupun transformasi.
Oleh kerena itu penilain disekolah meliputi banyak segi yang secara garis besar dilihat dari calon siswa, lulusan, dan proses pendidikan secara menyeluruh.

2.      Tujuan atau fungsi evaluasi
Ada beberapa tujuan atau fungsu evaluasi:
a.  Penilain berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan penilain guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilain terhadap siswanya. Penilain itu sendiri bertujuan untuk :
1.      Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu.
2.      Memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya.
3.      Untuk memilih siswa yang mendapat beasiswa
4.      Untuk memilih siswa yang berhak meninggalkan sekolah

b.      Penilaain berfungsi diagnostik
Bila alat yang digunakan dalam penilaian cukup maka dengan melihat hasinya guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disamping itu diketahui juga sebab kelemahan tersebut. Sehingga dengan melakukan diagnosis kepada siswa tentang kekurangan dan kelebihanya akan lebih mudah mengatasinya.
c.       Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Setiap siswa sejak lahir telah membawa bakat sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan  sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadang-kadang sulit sekali dilaksanakan.  Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan adalah pengajaran secara kelompok. Sekelompok siswa yang mempunyai penilaian yang sama akan berada dalam kelompok yang sama.
d.      Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Dimaksudkan untuk mengetahui  programberhasil diterapkan. Keberhasilan program dipengaruhi beberapa faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.

3.      Subjek dan sasaran evaluasi
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Contohnya, untuk melaksanakan evaluasi tentang pencapain hasil belajar maka sebagai subjek evaluasi adalah guru.
Sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat penilaian karena penilai mengiginkan informasi tentang sesuatu tersebut.
Sasaran penilain untuk unsur-unsurnya meliputi : input, transpormasi, dan output.
a.       Input
Calon siswa sebagai pribadiyang utukh dapat ditinjau dari beberapa segi yang menghasilkan beberapa  bentuk tes yang digunakan sebagai alat alat untuk mengukur.
Aspek yang bersifat rohani ada 4 :
1)      Kemampuan
Untuk dapat mengikuti program dalam sekolah maka calon siswa harus mempunyai kemapuan yang sepadaan. Alat yang digunakan untuk  mengukur kemampuan ini disebut tes kemempuan attitude test.
2)      Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat dalm diri manusia yang berbentuk tingkah laku. Alat yang digunakan untuk memngetahui kepribadian seseorang disebut tes kepribadian atau personality test.
3)      Sikap-sikap
Sikap merupakan bagian dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memencar keluar. Alat untuk mengetahui keadaan sikap seseorang dinamakan tes sikap atau attitude test. Oleh karena tes ini berupa skala maka disebut sekala sikap.
4)      Inteligensi
Untuk mengetahui tingkat inteligensi digunakan tes inteligensi yang sudah banyak diciptakan oleh para ahli, yang terkenal  tes buatan Binet dan Simon yang dikenal dengan tes Binet-Simon. Dari hasil tes akan diketahui IQ orang tersebut.
b.      Transformasi
Banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang semuanya dapat menjadi sasaran  atau objek penilaian demi diperoh hasil pendidikan yang diharapkan. Unsur-unsur dalm transformasi :
1)      Kurikulum/materi
2)      Metode dan cara penilaian
3)      Sarana pendidikan/media
4)      Sistem administrasi
5)      Guru dan personal lainnya
c.       Output
Penilain terhadap lulusan sauatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapain prestasi belajar selama mengikuti program. Alat yang digunakan  untuk mengukur pencapain ini disebut tes pencapaian atau achievement test.
4.      Prinsip evaluasi
Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen, yaitu antara
(a)    Tujuan pembelajaran
(b)   Kegiatan Pembelajaran atau KBM, dan
(c)    Evaluasi.
Dapat digamparkan sebagai berikut :
                     Tujuan


       KBM                                         Evaluasi
Penjelasan dari bagan diatas adalah sebagai berikut :
a.       Hubungan  antara tujuan dengan KBM
KBM  yang dirancang dalam bentuk  rancana mengajar disusun oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, anak panah yang menunjukkan hubungan antara keduanya mengarah pada tujuan dengan makna bahwa  KBM mengacu pada tujuan, tetapi juga mengarah deri tujuan ke KBM, menunjukkan langkah tujuan dilanjutkan  pemikirannya ke KBM.
b.      Hubungan antara tujuan dengan evaluasi
Jika diliohat dari langkah menyusun alat evaluasi ia mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan.
c.       Selain mengacu pada tujuan evaluasi juga harus mengacu pada KBM
5.      Teknik evaluasi
Secara garis besar tekhnik evaluasi ada 2 :
a.       Teknik tes
Dalam buku yang berjudul Evaluasi pendidikan karya Drs. Amir  Daien Indrakusuma, tes adalah alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Sedangkan definisi tes menurut Webster’s Collegian adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang diginakn untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, maka dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
-          Tes diagnostik
-          Tes formatif
-          Tes sumatif
Keterangan dari masing-masing tes adalah sebagai berikut.
1)      Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan perlakuan yang tepat.Tes diagnostik dilakukan pada awal program.
Contoh :
Untuk mengerjakan penjumlahan dan pengurangan guru harus yakin bahwa siswanya sudah memahami tentang angka. Oleh karena itu sebelum guru  mengajarkan tentang pengurangan dan penjumlahan siswa harus sudah diajarkan tentang bilangan. Kemudian guru mengadakan tes diagnostik untuk mengetahui penguasan tentang bilangan.
2)      Tes formatif
Tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejeuh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program / pelajaran tertentu. Tes formatif dilakukan pada akhir pelajaran. Tes ini merupakan post test atau tes akhir proses.
 program
 
Pre-test                                                           post test
(tes awal)                                                      (tes akhir)


Tes formatif mempunyai manfaat bagi siswa dan guru maupun bagi program itu sendiri.
Manfaat bagi siswa :
a)      Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengetahui dan menguasai pelajaran secara menyeluruh.
b)      Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa.
c)      Usaha perbaikan
d)     Sebagai diagnosis
Manfaat bagi guru
Dari hasil tes formatif guru dapat mengetahui:
a)      Sejauh mana bahan yang diajarkan dapat diteriama oleh siswa
b)      Bagian- bagian yang belum dikuasai betul oleh siswa
c)      Dapat meramalkan sukses atau tidaknya seluruh program yang diberikan.
Manfaat bagi program
Setalah diadakan tes formatif maka diperoleh hasil. Dri hasil tersebut dapat diketahui :
a)      Kesesuain program/pembelajaran dengan kecakapan anak
b)      Persyaratan atau pengetahuan yang belum diperhitungkan
c)      Alat, sarana, prasarana untuk mempertinggi hasil belajar
d)     Metode, pendeketan dan alat evaluasi yang tepat
3)      Tes sumatif
Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman sekolah, tes formatif disamakan dengan ulangan harian sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan dengan ulangan umumyang dilaksanakan pada tengah semester atau akhir semester
Manfaat tes sumatif :
a)      Untuk menentukan nilai
Tes ini digunakan untuk meneentukan nilai untuk mementukan kedudukan anak diantara teman-temannya.
b)      Untuk menentukan seorang siswa dapat atau tidak menerima rrogram berikutnya.

b.      Teknik non-tes
Yang termasuk teknik non tes adalah :
-          Skala bertingkat (rating scale)
-          Kuesioner (questionair)
-          Daftar cocok (check list)
-          Wawancara (interview)
-          Pengamatan (observation)
-          Riwayat hidup

1)      Skala bertingkat
Skala mengambarkan sesuatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Contohnya adalah tingkat kegemeran berolah raga siswa, dapat digambarkan sebagai berikut :


 
Biasa
 
Tidak suka
 
          
                                                                                                            

2)      Kuesioner
Kuesioner juga sering dsebut angket. Pada dasarnya kuesioner adalah sebuah daftar pertanyyan yang harus diisi oleh seorang responden.
Macam-macam kuesioner :
a)      Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, maka ada :
-          Kuesioner langsung : kuesioner yang di isi langsung oleh responden
-          Kuesioner tidak langsung : kuesioner yang diisi oleh bukan orang yang dimintai keterangannya.
b)      Ditinjau dari cara menjawab
-          Kuesioner tertutup : kuesioner yang disusun  dengan menyediakan pilihan jawaban
-          Kuesioner terbuka : kuesioner yang tanpa menyediakan pilihan jawaban sehingga responden bebas berpendapat
3)      Daftar cocok
Daftar cocok adalah deretan pernyataan yang biasanya singkat-singkat, dimana respoden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (√) di tempat yang disediakan.
4)      Wawancara
Wawancara  adalah suatu metode yang digunakn untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
Wawancara dapat dilakukan dengan 2 cara :
a)      Wawancara bebas : responden bebas untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh si pembuat subjek.
b)      Wawancara terpimpin : wawancara yang dilakukan oleh subyek evaluasi  dengan cara mengajukan pertanyaan yang sudah disusun terlebih dulu. Sehingga responden tinggal membubuhkan tanda cocok.
5)      Pengamatan
Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan melekukakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
Ada 2 macam observasi :
a)      Observasi pertisipasi : yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan keleompok yang sedang diamati.
b)      Observasi sistematis : observasi dimana faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur kategorinya.
c)      Observasi eksperimental : observasi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok.
6)      Riwayat hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selam masa hidupnya.
6.      Ciri-ciri tes yang baik
Sebuah tes dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan  tes, yaitu :
a)      Validitas
Dapat mengukur apa yang hendak diukur ; tepat; sahih; ketepatan
b)      Reliabilitas
Artinya  ketetapan; dapat dipercaya; tidak berubah-ubah
c)      Objektivitas
Tidak ada unsur pribadi yang mempengaruhi
d)     Praktikabilitas
Tes tersebut praktis, mudah pengadministrasiannya.
Tes yang praktis adalah tes yang :
1)      Mudah dilaksanakan
2)      Mudah pemeriksaanya
3)      Dilengkapi dengan petunjuk yang jelas
e)      Ekonomis
Ekonomis yang dimaksud adalah  pelaksanaan tes tidak membutuhkan ongkos yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.suharsini


Sumber : Suharsini Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Penerbit PT Bumi Aksara, 2009




1 komentar: